Puluhan tahun yang lalu, 22 November dihari Kamis tepatnya jam berapa aku
kurang tahu. Hari itulah pertama kali aku menangis, pertama kali aku
menghirup sesuatu yang disebut udara. Tak bisa diceritakan lebih detail
masa itu karena memang aku sendiri juga tidak mengingatnya. Andai waktu
itu aku sudah bisa bicara, pasti kejadian pertama kali setelah diriku
menangis adalah meminta di foto. Andai pula waktu itu sudah ada
facebook maupun twitter, pasti orang tuaku sudah mentag diriku disebuah
foto. Dan andai pula lagi di waktu itu sudah ada youtube, mungkin orang
tuaku sudah mengupload tingkah konyolku di youtube, dan lagi-lagi
mungkin aku sudah terkenal seperti Norman atau Sinta Jojo :D
Ah tapi sayang, semua itu hanya andai..
Dan keluar dari andai-andai tadi, aku
tumbuh sebagai anak yang ikut mengisi cerita di dunia ini. Membangun
cerita kehidupan sendiri. Aku tumbuh sebagai anak yang bandel, lucu, menggemaskan dan pula menjengkelkan. Hingga sekarang
aku besar semua itu masih melekat pada diriku. Haha (muji diri sendiri mode on)…
Tumbuh dari keluarga yang biasa saja
membuat diri ini terbentuk menjadi orang yang seperti ini. Tumbuh dari
keluarga yang disiplin membuat diri ini terbentuk menjadi orang yang
seperti ini pula. Aku, yang berwajah menjengkelkan. Aku, yang tidak suka
basa-basi. Aku, yang mempunyai gaya bicara sedikit kasar. Namun aku,
yang sebenarnya tak mau memulai mencari masalah, aku yang selalu
berusaha tidak ikut campur urusan orang lain jika tidak diminta.
Di hari ini, aku panen doa dan harapan (mirip judul sinetron ya).
Orang-orang yang biasanya mungkin tidak pernah mendoakan aku, dihari ini
ramai-ramai mendoakan. Doa mereka aku panjang umur, doa mereka aku
sukses, doa mereka aku dapat meraih cita-citaku, doa mereka aku enteng
jodoh, doa mereka aku murah rejeki dan lain sebagainya. Harapan mereka
aku menjadi orang yang baik, harapan mereka aku lebih dewasa, harapan
mereka aku lebih tidak egois, harapan mereka aku tidak lagi manja.
Doa itulah yang menjadi semangatku, menjadi pengingatku yang mungkin
terkadang sedikit lupa akan tujuan hidup. Harapan itu yang menjadi bahan
koreksiku.
Di hari ini, aku bersyukur. Terimakasih ya Allah atas segala nikmatmu, nikmat sehat, nikmat rejekiMu dan semuanya.
Di hari ini, aku berterimakasih untuk orang-orang yang telah mendoakan
aku, untuk mereka yang telah mengoreksiku dengan harapan-harapan mereka.
Teruntuk orang yang senantiasa di sampingku;nyokap, rekan kerja, teman main, pacar(kalau ada), mantan, dan
semuanya yang mengenalku dan sering berinteraksi denganku. Terimakasih,
tanpa kalian sadari kalian telah menemaniku, kalian telah
menyemangatiku, kalian telah menerimaku sebagai bagian sejarah hidup
kalian dengan ceritanya masing-masing. Dan kalian adalah yang terbaik
:)
Dan akhirnya….
Selamat ulang tahun dariku dan untukku serta untuk orang yang berulang tahun di hari ini..