Rabu, 22 November 2023

Selamat Ulang Tahun untuk Diri Sendiri

Baru aja aku membaca sebuah post dari kawan ku yang berkata kalau dia nggak pernah dapat ucapan selamat ulang tahun dari orang tua nya. Mungkin itu memang menyakitkan apalagi orang tersebut tau betul bahwa hari itu hari ulang tahunnya. Dan kalau aku sendiri... aku memang tidak pernah mendapat ucapan selamat ulang tahun dari orang tua , karena aku tau sendiri mereka bukan tipe pemberi selamat yang terlalu formil , apalagi mereka juga tidak ingat kapan ulang tahun ku. ah... itu tidak masalah , sama sekali tidak. orang tua ku memang orang tua dari desa yang tidak terbiasa dengan hal-hal seperti itu. mereka sendiri juga tidak ingat kapan hari ulang tahun mereka. lucu memang... tapi aku tidak berhak marah, karena sampai sekarang pun aku masih belum bisa secara terang-terangan mengucapkan selamat ulang tahun untuk orang tua ku dan membawakan mereka kue. hahaha

dan aku sendiri... aku tidak terlalu menganggap hari ulang tahun ku spesial. ya memang spesial , tapi terkadang tak terlalu spesial. karena tidak sedikit hari ulang tahun ku diwarnai dengan suasana yang nggak enak. dan itu membuat ku terbiasa. Ucapan selamat ulang tahun dari kawan-kawan ku memang tidak pernah terlambat datang. mungkin itu yang membuat ku masih sadar kalau aku memang punya hari yang patut disyukuri karena aku telah diberi kesempatan hidup hingga hari ini oleh Allah SWT.

Tapi pernah... ada sebuah hari... aku juga sudah lupa kapan tepatnya, mungkin saat aku di sekolah dasar. saat-saat dimana seorang anak sangat bahagia diberi ucapan selamat... dan hari itu aku bangun dengan senyuman dan mengucapkan selamat ulang tahun untuk diri sendiri.biasanya, di hari seperti ini, aku berusaha membuat hari ku lebih indah. saat berjalan menuju sekolah aku membayangkan teman-teman mengucapkan selamat ulang tahun untukku. melihat senyuman mereka dan ketulusan mereka mengingat hari ulang tahun ku... itu sangat menyenangkan... tapi saat itu semua benar-benar berbeda. tidak ada satu pun ucapan selamat yang terucap. aku mengira mereka bersikap seperti ini karena memang ingin memberi kejutan seperti yang selalu mereka lakukan pada teman-temanku yang lain. tapi tidak . hingga sampai pulang sekolah dan hari - hari ke depan ucapan itu tak pernah datang. aku mulai menyerah, aku kecewa sejujurnya. dan beberapa hari setelah itu ada teman ku yang lain yang ulang tahun, dan mereka mengucapkan selamat.saat itu aku tidak tau apa yang aku rasakan. antara sedih dan bahagia... tapi entah kenapa terasa sangat berbeda dengan perasaan ku biasanya.

sejak saat itu aku berusaha lebih bijak mengatasi hal kecil seperti ini. aku tidak lagi mengharap sebuah ucapan ulang tahun walaupun kenyataan nya aku memang selalu mendapatkan itu. aku masih sangat bahagia , sungguh, itu benar-benar...sesuatu, hehe.
sampai sekarang mungkin itu sudah menjadi hal yang biasa buatku. hari ulang tahun yang spesial selalu aku rayakan sendiri. di malam di mana tidak ada seorang pun yang mencegah aku untuk tersenyum dan memanjatkan segala do'a, keluh kesah, dan segala harapan ku pada Tuhan. Sebuah pesta kecil dalam raga ku yang ramai dengan segala rencana-rencana bulan-bulan berikutnya. dan saat pagi datang, aku sangat berterima kasih dengan senyum dan ucapan yang diberikan teman-teman. kado yang lebih dari indah.
#jadi jangan marah ya kalo aku sering bikin tanggal ulang tahun palsu. sebenarnya sama aja. aku bener-bener bahagia pas kalian ngucapin selamat ulang tahun itu. itu berarti kalian masih mau mengingat atau sekedar memberi kado terindah itu. dan setidaknya biarkan aku menyabotase hari ulang tahun ku itu menjadi milik ku seorang.
dan terima kasih dengan segala selamat ulang tahun yang selama ini terucap. ini bukan tentang hari ulang tahun atau ucapan selamat nya. ini hanya tentang ke-egoisan ku saja.

Senin, 28 September 2020

project

Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dahulu kepadamu. Aku yang diam-diam memperhatikanmu. Yang tanpa pernah kau sadari (atau mungkin kau sadar tetapi pura-pura tidak sadar) aku sering mencari perhatianmu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kau melirikku. Hanya ingin kau tau ada orang yang sepenuh hati sedang ingin kau tatap. Meski sejujurnya, dengan berada di sampingmu tanpa kau tahu perasaanku pun sudah bahagia.

Apakah Kau tau? Bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku merasa utuh, meski kadang tak jarang hujan pun meruntuh di dadaku. Saat cinta yang ku jaga ternyata tak kau rasa. Saat rindu yang ku punya hanya terpendam dan menua.

Tapi tak apa. Sekali lagi bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Meski kita jarang bertemu. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan segala senyummu, dan aku berjuang untuk membuatmu kelak percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.

Kau tau?
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak kunjung sepenuhnya mencintai perempuan lain.

Dan Kelak, jika doa-doaku tidak pernah dikabulkan Tuhan untuk bersamamu, aku tidak akan pernah menyesal telah memanjatkannya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam malam-malamku yang gelap. Dalam rindu-rindu yang sepi, tanpa pernah merasakan peluk yang pasti.



Tuhan jagalah dia untuk ku (yang tak pernah Engkau inginkan untuk bersamanya)

Rabu, 23 September 2020

Adakalanya Perasaan Hanyalah Perasaan

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. Tanpa pernah bisa meminta sesuka kita. Bisa saja hari ini putih, besok malah menjadi hitam, atau merah. Mungkin hari ini begitu cinta, besok sebab sesuatu bisa saja menjadi luka. Bahkan, mungkin bisa menjadi benci yang membekas dan mendendam di hati. Begitulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. Kadang, bisa bertahan begitu lama dengan orang yang sama. Juga, bisa menolak untuk bersama orang yang sama. Luka dan cinta pun kadang hanya berbatas tipis. Suatu ketika, tanpa disadari cinta sudah melahirkan benci, atau sebaliknya, yang dibenci malah ingin kamu cinta.

Seperti yang tidak aku mengerti apa yang di rasakan. Kamu yang dulu di mataku hanya seorang yang biasa saja. Bahkan, tidak pernah terpikirkan untuk menjadikanmu orang yang aku cintai. Namun, perasaan tidak pernah bisa ditebak dengan tepat. Tiba-tiba saja, entah sebab kejadian apa. Aku juga tidak mengerti darimana datangnya. Aku merasa rindu padamu. Aku ingin bertemu dan berbicara banyak hal denganmu. Sesuatu yang begitu kuat terasa. Mampu meluluhkan kerasnya ego di dada.

Untukmu... Ya untukmu

Kau tau? Bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku merasa utuh, meski kadang tak jarang hujan pun meruntuh di dadaku. Saat cinta yang ku jaga ternyata tak kau rasa. Saat rindu yang ku punya hanya terpendam dan menua.

Tapi tak apa. Sekali lagi bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Meski kita jarang bertemu. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan segala senyummu, aku berjuang untuk membuatmu kelak percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.

Di dadaku masih selalu mengalir rindu; menujumu dan tak pernah merasa jemu. Karena sebagai manapun kamu; sekali lagi, bagiku kau perempuan yang meneduhkan.

Bagiku mencintaimu tak pernah melelahkan. Karena aku percaya saat mencintai, kita hanya perlu memberi hati, tanpa perlu berharap lebih dari apa yang kita beri. Aku memberikan hatiku padamu, dan aku tau, kau belum tentu membalas hati padaku. Namun tak mengapa, karena begitulah mencintai sesungguhnya.

Kau tau?
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak kunjung sepenuhnya mencintai perempuan lain.

Untukmu... Gadis di depanku

Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dahulu kepadamu. Aku yang diam-diam memperhatikanmu. Yang tanpa pernah kau sadari (atau mungkin kau sadar tetapi pura-pura tidak sadar) aku sering mencari perhatianmu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kau melirikku. Hanya ingin kau tau ada orang yang sepenuh hati sedang ingin kau tatap. Meski sejujurnya, dengan berada di sampingmu tanpa kau tahu perasaanku pun sudah bahagia.

Aku hanya ingin menumpangkan rindu di dadamu. Bukan untuk memaksamu memilikinya. Aku hanya ingin menumpang harap di pelukmu. Bukan untuk memaksamu mewujudkannya. Aku hanya ingin mencintaimu, tanpa pernah memaksamu untuk kembali membalas cinta. Aku hanya ingin melakukan hal-hal yang tak mebuat hatiku menyesal nanti bila aku tak melakukannya.

Kelak, jika doa-doaku tidak pernah dikabulkan Tuhan untuk bersamamu, aku tidak akan pernah menyesal telah memanjatkannya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam malam-malamku yang gelap. Dalam rindu-rindu yang sepi, tanpa pernah merasakan peluk yang pasti.

Karena bagiku, mencintaimu saja adalah hal istimewa. Mencintaimu saja adalah hal yang tidak akan pernah mampu dibeli dengan apa pun. Oleh apa pun. Karena hanya aku yang bisa mencintaimu seperti ini. Dengan mencintaimu saja aku sudah bahagia. Apalagi bila bisa memiliki dan menyatukan hati denganmu. Karna bagiku mencintaimu saja adalah hal istimewa…

#talijiwo2

Tuhan,
Bila cintaku ini terlarang
Kenapa kau bangun megah rasa itu di hatiku

Tuhan,
Bila cintaku ini keliru
Kenapa kau buat hujan rindu selebat ini di setiap hariku

Tuhan,
Bila cintaku ini jahanam
Kenapa kau buat angan dan harapan sebesar ini

Tuhan,
Bila cintaku ini terkutuk
Kenapa kau buat aku takluk terpuruk dan membusuk

Tuhan,
Bila cintaku ini ilusi
Kenapa kau buat begitu nyata indahnya dia dan dalamnya rasaku
Untuk gadis di seberang takdirku…

Tuhan,
Apakah hidupku yg cuma satu kali ini sangat begitu remeh bagimu hingga cuma kau jadikan permainan dan telenovela untuk tontonan dan bahan tawamu?
Jawab aku jangan dengan kata bijak dan kitab sucimu…

#talijiwo

Tuhan jagalah dia untuk ku (yang tak pernah Engkau inginkan untuk bersamanya)