Senin, 24 Februari 2014

Cinta Tanpa Warna

Pertama kali melihatmu
Mataku berbinar melayang meratap keindahanmu
Nafasku memuncak melayang merangkai irama
Detak jantungku bergejolak bersenandung
Tak tau apa yang kurasa dalam hati
Kucoba kuturuti kata hati ini
Aku mulai beranjak menurutinya
Tak peduli kuterjang rimbunan halangan
Ku menerpa menangkap bintang yang bercahaya
Namun apa daya
Saat ku ungkap semua
Semua di tangkis dengan begitu cepatnya
Baru kusadar ternyata hanya bertepuk sebelah tangan semata
Inilah akhirnya cinta tanpa warna
Tanpa sebuah irama yang harusnya selalu berdendang
Namun kenyataannya
Hanya membanjirkan tetesan air mata
Dan menggoreskan seribu luka
Hingga ku tak mampu bangkit darinya