Seorang pemuda (gue. mode on) mengeluh pada Seorang ahli/guru
agama (Ustad), “Dimanakah keadilan Allah , telah lama aku meminta dan
memohon padaNya namun tak pernah dikabulkan.
Aku shalat, puasa, bersedekah, berbuat kebajikan..tapi tak satupun keinginanku dikabulkan.
Padahal
seorang teman yg ibadahnya kacau, bicaranya menyinggung hati, akhlaknya
buruk, tapi apa yang dimintanya terkabul dengan cepat…Oh sungguh Allah
tidak adil ….”.
Ustad berkata, “Pernahkah engkau didatangi pengamen?”.
“Pernah, tentu saja” Kata orang itu serius.
“Bayangkan
jika pengamen itu berpenampilan seram, bertato, bertindik, nyanyiannya
tak merdu memekakkan telinga, apa yang kau lakukan?”
Pemuda itu menjawab, “segera kuberi uang agar dia cepat berlalu dari hadapanku”
Ustad:
“Lalu bagaimana jika pengamen itu besuara merdu mendayu, menyanyi
dengan sopan dan penampilannya rapi lagi wangi, apa yg kau lakukan?”
Pemuda:
“Ya kudengarkan dan kunikmati hingga akhir lagu lalu kuminta ia
bernyanyi lagi sekali lagi dan tambah lagi..”, kata ia sambil tertawa.
“Kalau begitu bisa saja Allah
bersikap begitu pada kita hambaNya. Jika ada manusia yang berakhlak
buruk dan dibenciNYA berdoa dan memohon padaNYA, mungkin akan Dia
firmankan pada malaikat “Eh, Cepat berikan apa yang dia minta. AKU muak
dengan pintanya…”.
Tapi bila yang menadahkan tangan adalah hamba2
yang sholeh yang rajin bersedekah dan tawadhu hati jiwa pikirannya,
maka mungkin saja Allah berfirman pada malaikatNya :
“Tungguu…
Tunda dulu apa yang dipintanya, AKU menyukai doa2nya. AKU menyukai
isak-tangis nya. AKU tak ingin dia menjauh dari KU setelah mendapat apa
yg dipintanya. AKU ingin mendengar tangisnya karena AKU menyayangi dan
mengasihinya…”