Senin, 28 September 2020

project

Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dahulu kepadamu. Aku yang diam-diam memperhatikanmu. Yang tanpa pernah kau sadari (atau mungkin kau sadar tetapi pura-pura tidak sadar) aku sering mencari perhatianmu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kau melirikku. Hanya ingin kau tau ada orang yang sepenuh hati sedang ingin kau tatap. Meski sejujurnya, dengan berada di sampingmu tanpa kau tahu perasaanku pun sudah bahagia.

Apakah Kau tau? Bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku merasa utuh, meski kadang tak jarang hujan pun meruntuh di dadaku. Saat cinta yang ku jaga ternyata tak kau rasa. Saat rindu yang ku punya hanya terpendam dan menua.

Tapi tak apa. Sekali lagi bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Meski kita jarang bertemu. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan segala senyummu, dan aku berjuang untuk membuatmu kelak percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.

Kau tau?
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak kunjung sepenuhnya mencintai perempuan lain.

Dan Kelak, jika doa-doaku tidak pernah dikabulkan Tuhan untuk bersamamu, aku tidak akan pernah menyesal telah memanjatkannya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam malam-malamku yang gelap. Dalam rindu-rindu yang sepi, tanpa pernah merasakan peluk yang pasti.



Tuhan jagalah dia untuk ku (yang tak pernah Engkau inginkan untuk bersamanya)

Rabu, 23 September 2020

Adakalanya Perasaan Hanyalah Perasaan

Perasaan bisa tumbuh dan berubah kapan saja. Tanpa pernah bisa meminta sesuka kita. Bisa saja hari ini putih, besok malah menjadi hitam, atau merah. Mungkin hari ini begitu cinta, besok sebab sesuatu bisa saja menjadi luka. Bahkan, mungkin bisa menjadi benci yang membekas dan mendendam di hati. Begitulah perasaan, sesuatu yang sulit dimengerti. Kadang, bisa bertahan begitu lama dengan orang yang sama. Juga, bisa menolak untuk bersama orang yang sama. Luka dan cinta pun kadang hanya berbatas tipis. Suatu ketika, tanpa disadari cinta sudah melahirkan benci, atau sebaliknya, yang dibenci malah ingin kamu cinta.

Seperti yang tidak aku mengerti apa yang di rasakan. Kamu yang dulu di mataku hanya seorang yang biasa saja. Bahkan, tidak pernah terpikirkan untuk menjadikanmu orang yang aku cintai. Namun, perasaan tidak pernah bisa ditebak dengan tepat. Tiba-tiba saja, entah sebab kejadian apa. Aku juga tidak mengerti darimana datangnya. Aku merasa rindu padamu. Aku ingin bertemu dan berbicara banyak hal denganmu. Sesuatu yang begitu kuat terasa. Mampu meluluhkan kerasnya ego di dada.

Untukmu... Ya untukmu

Kau tau? Bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Kau adalah perempuan yang membuatku merasa utuh, meski kadang tak jarang hujan pun meruntuh di dadaku. Saat cinta yang ku jaga ternyata tak kau rasa. Saat rindu yang ku punya hanya terpendam dan menua.

Tapi tak apa. Sekali lagi bagiku kau adalah perempuan yang meneduhkan. Meski kita jarang bertemu. Kau sibuk dengan duniamu dan aku sibuk dengan rinduku. Kau berjalan dengan segala senyummu, aku berjuang untuk membuatmu kelak percaya. Aku adalah lelaki yang pantas bersamamu.

Di dadaku masih selalu mengalir rindu; menujumu dan tak pernah merasa jemu. Karena sebagai manapun kamu; sekali lagi, bagiku kau perempuan yang meneduhkan.

Bagiku mencintaimu tak pernah melelahkan. Karena aku percaya saat mencintai, kita hanya perlu memberi hati, tanpa perlu berharap lebih dari apa yang kita beri. Aku memberikan hatiku padamu, dan aku tau, kau belum tentu membalas hati padaku. Namun tak mengapa, karena begitulah mencintai sesungguhnya.

Kau tau?
Kau adalah perempuan yang menjadi alasan kenapa aku tidak kunjung sepenuhnya mencintai perempuan lain.

Untukmu... Gadis di depanku

Aku tahu aku yang jatuh cinta. Bukan dirimu. Aku paham aku yang memiliki perasaan terlebih dahulu kepadamu. Aku yang diam-diam memperhatikanmu. Yang tanpa pernah kau sadari (atau mungkin kau sadar tetapi pura-pura tidak sadar) aku sering mencari perhatianmu. Aku hanya ingin melakukan sesuatu agar kau melirikku. Hanya ingin kau tau ada orang yang sepenuh hati sedang ingin kau tatap. Meski sejujurnya, dengan berada di sampingmu tanpa kau tahu perasaanku pun sudah bahagia.

Aku hanya ingin menumpangkan rindu di dadamu. Bukan untuk memaksamu memilikinya. Aku hanya ingin menumpang harap di pelukmu. Bukan untuk memaksamu mewujudkannya. Aku hanya ingin mencintaimu, tanpa pernah memaksamu untuk kembali membalas cinta. Aku hanya ingin melakukan hal-hal yang tak mebuat hatiku menyesal nanti bila aku tak melakukannya.

Kelak, jika doa-doaku tidak pernah dikabulkan Tuhan untuk bersamamu, aku tidak akan pernah menyesal telah memanjatkannya dalam pagi-pagiku yang dingin. Dalam malam-malamku yang gelap. Dalam rindu-rindu yang sepi, tanpa pernah merasakan peluk yang pasti.

Karena bagiku, mencintaimu saja adalah hal istimewa. Mencintaimu saja adalah hal yang tidak akan pernah mampu dibeli dengan apa pun. Oleh apa pun. Karena hanya aku yang bisa mencintaimu seperti ini. Dengan mencintaimu saja aku sudah bahagia. Apalagi bila bisa memiliki dan menyatukan hati denganmu. Karna bagiku mencintaimu saja adalah hal istimewa…

#talijiwo2

Tuhan,
Bila cintaku ini terlarang
Kenapa kau bangun megah rasa itu di hatiku

Tuhan,
Bila cintaku ini keliru
Kenapa kau buat hujan rindu selebat ini di setiap hariku

Tuhan,
Bila cintaku ini jahanam
Kenapa kau buat angan dan harapan sebesar ini

Tuhan,
Bila cintaku ini terkutuk
Kenapa kau buat aku takluk terpuruk dan membusuk

Tuhan,
Bila cintaku ini ilusi
Kenapa kau buat begitu nyata indahnya dia dan dalamnya rasaku
Untuk gadis di seberang takdirku…

Tuhan,
Apakah hidupku yg cuma satu kali ini sangat begitu remeh bagimu hingga cuma kau jadikan permainan dan telenovela untuk tontonan dan bahan tawamu?
Jawab aku jangan dengan kata bijak dan kitab sucimu…

#talijiwo

Tuhan jagalah dia untuk ku (yang tak pernah Engkau inginkan untuk bersamanya)

Bertahun-tahun saling mengenal dan hanya sekedar itu (tanpa ikatan)
entah sejak kapan rasa ini datang, 

entah karena apa sehingga aku yg bahkan jauh dari Iman, tiba- tiba menjadi Menginginkan (mu).
Apakah aku adalah jawaban (-bagimu) atau bagiku, 

Kamu adalah sebuah kesakitan yg kuusahakan?

Di mana sebenarnya kamu tak menginginkan (-ku).

Di mana sebenarnya hanya salah satu pilihan?

Entahlah,

wallahu a'lam bishawab.

#puisipendek

Tuhan ...
berilah aku kemampuan
untuk menerima hal
yang tak bisa aku ubah...